Posted by : Unknown Jumaat, 5 April 2013

Kita tidak boleh melupakan begitu saja perselisihan antara Ego Tom, Mark, dan Travis yang hype belakangan ini. Tulisan ini akan kami bahas tentang Blink 182, Angels and Airwaves, Transplants, atau Plus 44. So, mari kita lihat bagaimana side-projects mereka di luar musik. Di sini kami hanya ingin menceritakan bagaimana kesuksesan yang mereka raih di luar komponen musik. Bisa dibilang kerja keras Mark, Tom, dan Travis terbayar sudah dan sekarang mereka hanya bisa ongkang-ongkang kaki saja sambil menonton film terbaru daripada sibuk menulis lagu di studio. Kini dengan suksesnya clothing company Atticus, Macbeth, dan Famous Stars and Straps, uang yang mengalir hanya tinggal menunggu waktu saja. Apalagi fenomena hype-nya Atticus, Macbeth, dan Famous Stars and Straps di kalangan youth culture saat ini. Tak pelak pengaruh ketiga clothing company ini melanda dunia dan menjadi salah satu branding bagi anak muda saat ini. Terutama yang suka dengan skate dan musik punk dsb.
Mungkin tidak menyangka jikalau pada awalnya kesuksesan ketiga orang ini lebih dari sekedar menunggu uang royalti dari band. Namun, seiring dengan pamor Blink 182 yang kian menggila dan image mereka sebagai salah satu band pop-punk yang paling berpengaruh di kalangan youth culture, Tom Delonge dan Mark Hoppus membuat sebuah brand yang dikenal dengan nama Atticus pada tahun 2001. Selain Unicorn dan Alien, Tom dan Mark selalu menggambar sisi imajinasi mereka terhadap apapun. Kali ini clothing company Atticus mereka simbolkan dengan sebuah burung mati yang terinspirasi dari novel “To Kill A Mocking Bird” karya Harper Lee. Dan nama Atticus diambil dari sebuah tokoh bernama Atticus Finch yang dikenal sebagai salah satu pahlawan sepanjang masa oleh American Film Institute. Sedangkan Macbeth yang terkenal dengan brand sepatunya seperti Elliot, London, dll. diambil dari simbol Griffon atau Singa bersayap. Tampaknya Tom dan Mark tak pernah melepaskan image hewan/makhluk imajinasi pada setiap hal yang dilakukannya. Sebagai informasi, Tom sangat terobsesi dengan alien dan Mark sangat terobsesi dengan kuda Unicorn.
Mungkin banyak yang menyangka bahwa Atticus adalah milik Tom dan Mark saja. Padahal founder dari Atticus ini terdiri dari empat orang yaitu Tom, Mark dan kedua temannya, Dylan Carlson dan Jon Humphrey. Sedangkan founder dari Macbeth Clothing Company adalah Tom dan Mark, dan salah satunya dari band-band seperti Taking Back Sunday dan Alkaline Trio. Kalau Atticus lebih mengkhususkan pada produk pakaian sedangkan Macbeth lebih mengkhususkan pada produk sepatu. Inspirasinya bermula ketika Tom tidak puas dengan sepatu-sepatu pada masa itu karena kurang enak dipakai buat musisi karena mungkin pada masanya banyak sepatu yang lebih konsen ke olahraga/atlit daripada musisi. Dengan ide awal menggabungkan konsep sepatu dan musik, Tom dibantu oloh Jon Humphrey, suatu penyelenggara konser dan dan wakil presiden produk sepatu Adio mengembangkan Macbeth ini.
Pada awalnya Atticus dan Macbeth hanya memperkerjakan 30 orang dan kebanyakan adalah sanak famili atau teman dekat. Dan kebanyakan adalah orang yang berkecimpung dan through di bidang musik.Atticus dan Macbeth dikembangkan secara independen. Nampaknya nggak beda jauh dengan cara yang dikembangkan oleh beberapa clothing lokal kita. Independensinya adalah mereka memproduk dan memasarkan sendiri produk buatan mereka. Pada awalnya pun produk mereka ini hanya disebarkan di seputar pantai di San Diego, California, selain memasarkan lewat cara net market melalui situs loserkids.com dan myspace dengan tagline, “Our online store is better than your online store.” Mereka sadar bahwa kerja keras yang mereka butuhkan adalah bagaimana untuk menciptakan sesuatu yang kreatif. Selain berjualan hal-hal clothing standar seperti T- shirt, topi, jaket, dll., Atticus juga membuat sebuah CD kompilasi “Dragging The Lake” yang berisikan band-band rock masa kini seperti Blink 182, Alkaline Trio, New Found Glory, Sugarcult, Fall Out Boy dll. Yang hingga tahun 2006 telah merilis empat kompilasi “Dragging The Lake”. Dengan mengkomparasikan antara fashion dan musik, Atticus dan Macbeth meraih pasar anak muda salah satunya dengan mengendorse band-band rock kekinian dengan genre punk/ pop punk/ emo/ hardcore/ post-hardcore seperti Alkaline Trio, Angels and Airwaves, Alexis On Fire, Mae, Bane dll. Selain mengendorse band, Atticus juga tampaknya tertarik dengan segala hal kultur anak muda. Brian Ewing yang merupakan seorang designer dan illustrator pun diendorse oleh Atticus.
Salah satu contoh sinergi dengan musik, mungkin kalau Kamu membeli sepatu Macbeth maka di dalam lapisan solnya terdapat salah satu lirik yang diambil dari band-band yang diendorse Macbeth. Selain musik, ada juga misi sosial dalam karakter design sepatunya. Ingat sepatu Macbeth Vegan yang terbuat dari bahan-bahan 100% non hewani/ animal products. Di mana Macbeth memiliki misi untuk menghapuskan kekerasan pada binatang. Dan bahan-bahanya adalah hasil impor dari PETA (People For The Ethical Treatment Of Animals), sebuah organisasi anti kekerasan pada binatang.
Kerja keras mereka kini terbayar sudah dan tiga clothing company itu telah menjadi “pahlawan” dalam dunia fashion anak muda. Dengan brand fashion yang terkenal Atticus, Macbeth, dan FSAS pun melebarkan sayapnya ke beberapa negara diantaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Philiphina, Korea dan lain – lain, kecuali FSAS yang belum masuk ke Indonesia. Saya tidak akan menuliskan berapa Dollar pastinya pendapatan mereka, hanya saja dengan kesuksesan yang dibangun dari kecil hingga kemudian melebarkan clothing company ke beberapa negara membuat Tom, Mark, dan Travis bisa meraih pundi-pundi uang. Selamat buat ketiganya…!!!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SEPATU MACBETH MURAH | Powered by Sepatu Murah | Grosir Sepatu Adidas Murah