Malcolm dan Macduff pergi ke Inggris dan
merencanakan kudeta untuk membunuh Macbeth. Mereka akhirnya menyerang puri
Macbeth dengan sekelompok prajurit, sambil membawa pucuk-pucuk pohon dari hutan
Great Birnam sebagai samaran (hutan Birnam datang ke bukit Dunsinane). Macduff
berhasil memaksa Macbeth untuk berduel dengannya. Macbeth masih merasa sombong
karena berdasarkan ramalan tukang-tukang sihir, ia tidak akan pernah dibunuh
oleh "seseorang yang dilahirkan dari seorang wanita". Tetapi Macduff
menjawab bahwa ia "diambil dari rahim ibunya" (dengan operasi
caesar). Akhirnya Macduff berhasil memotong kepala Macbeth dan menyerahkan
tahta kerajaan kepada Malcolm.
Founder dari Macbeth Clothing
Company adalah Tom dan Mark, dan salah satunya dari band-band seperti Taking
Back Sunday dan Alkaline Trio. Kalau Atticus lebih mengkhususkan pada produk
pakaian sedangkan Macbeth lebih mengkhususkan pada produk sepatu. Inspirasinya
bermula ketika Tom tidak puas dengan sepatu-sepatu pada masa itu karena kurang
enak dipakai buat musisi karena mungkin pada masanya banyak sepatu yang lebih
konsen ke olahraga/ atlit daripada musisi. Dengan ide awal menggabungkan konsep
sepatu dan musik, Tom dibantu oloh Jon Humphrey, suatu penyelenggara konser dan
dan wakil presiden produk sepatu Adio mengembangkan Macbeth ini. Dan sumberlain juga mengatakan bahwa
Pada awalnya Macbeth hanya memperkerjakan 30 orang dan kebanyakan adalah sanak
famili atau teman dekat. Dan kebanyakan adalah orang yang berkecimpung dan
through di bidang musik.Atticus dan Macbeth dikembangkan secara independen.
Nampaknya nggak beda jauh dengan cara yang dikembangkan oleh beberapa clothing
lokal kita. Independensinya adalah mereka memproduk dan memasarkan sendiri
produk buatan mereka. Pada awalnya pun produk mereka ini hanya disebarkan di
seputar pantai di San Diego, California. Sepatu design pertama macbeth yg
melambungkan nama macbeth di dunia yaitu the eliot. Macbeth meraih pasar anak
muda salah satunya dengan mengendorse band-band rock kekinian dengan genre
punk/ pop punk/ emo/ hardcore/ post-hardcore seperti Alkaline Trio, Angels and
Airwaves, Alexis On Fire, Mae, Bane dll. Selain mengendorse band, Atticus juga
tampaknya tertarik dengan segala hal kultur anak muda. Brian Ewing yang
merupakan seorang designer dan illustrator pun diendorse oleh Atticus. Salah
satu contoh sinergi dengan musik, kalau Kamu membeli sepatu Macbeth maka di
dalam lapisan solnya terdapat salah satu lirik yang diambil dari band-band yang
diendorse Macbeth. Selain musik, ada juga misi sosial dalam karakter design
sepatunya. Ingat sepatu Macbeth Vegan yang terbuat dari bahan-bahan 100% non
hewani/ animal products. Di mana Macbeth memiliki misi untuk menghapuskan
kekerasan pada binatang. Dan bahan-bahanya adalah hasil impor dari PETA
(PeopleFor The Ethical Treatment Of Animals), sebuah organisasi anti kekerasan
pada binatang. Macbeth berawal memasarkan produk lewat internet saja. Mereka
tak memiliki tempat untuk mengedarkan produknya dengan hanya diawali beredar di
seputaran pantai di San Diego, California. Namun kini Macbeth telah meraih
pangsa pasar anak muda yang sebegitu besarnya dan sampai saat ini udah nyampe
di tangan kamukan. udah jelas kan asal usul macbeth..Nah sekarang saatnya kamu
beli sepatunya, yang Ori jangan bajakan ya...
Tambahan info, gratis neh
soobb…
Trend Macbeth Shoes dimulai
ketika pada tahun 2000 lampau, pertumbuhan penjualan musik dan artibutnya merambah
menjadi gaya hidup di California, AS. Band punk rock yang populer segera
menjadi trend-setter, dan tak hanya ditiru atau menginspirasi dalam permainan
musiknya saja, melainkan sampai ke persoalan fashion. Meski sebenarnya para
artis baru ini mengenakan pakaian dan sepatu ‘alakadarnya’, tetapi melejitnya
nama mereka saling-menguatkan dengan industri fashion yang mengekor.
Saat penjualan CD Blink-182
pada 2002 meraih platinum, berbagai perusahaan yang mendistribusikan topi,
t-shirt, sepatu, sampai gitar, meraih keuntungan luar biasa dari penggemar
Blink di seluruh dunia. Namun, penyebaran yang demikian pesat ini tak sebanding
dengan pemahaman industri tentang musik dan karakter yang Blink-182 miliki.
Kecewa karena hal ini, Tom DeLonge berkolaborasi dengan Atticus Clothing
membuat brand bernama MacBeth. Atticus Clothing sendiri merupakan hasil
kolaborasi Tom DeLonge dan Mark Hoppus. Keduanya personel Blink 182.
Dalam perkembangannya
kemudian, trend Macbeth Shoes meninggi setelah para personil band rock
kesulitan mencari produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Wajar memang,
manakala setiap waktu musisi ini diisi dengan tour antar kota, mengunjungi
negara lain, dan menciptakan musik. Mereka memerlukan pakaian dan sepatu yang
cocok untuk penampilan, sekaligus kuat dan nyaman digunakan saat beraktivitas.
Vegan Story
Di kalangan para musisi
California, paham vegan cukup punya andil dalam akulturasi budaya. Hal ini
karena adanya pemahaman bahwa para vegetarian memiliki hubungan dekat dengan
penganut sub-kultur hardcore rock – atau yang biasa disebut “Straight Edge”.
Permintaan kemudian meninggi terhadap sneaker modern yang tidak mengandung
segala jenis produk hewan, dan hadirlah Macbeth The Elliot yang kemudian
dikenal sebagai desain vegan. Macbeth bahkan meraih “Best Vegan Skate Shoe”
pada 2007.
Bagus ceritanya.
BalasPadamSalam kenal & salam sukses selalu...